Cecile Kyenge menteri perempuan berkulit hitam pertama Italia akirnya merespon hujan pelecehan dan rasisme yang ditujuan kepadanya. Kepada para pengkritiknya Cecile mengatakan dia bangga berkulit hitam dan menilai Italia bukanlah negeri yang rasis.
Cecile Kyenge adalah seorang dokter mata kelahiran Republik Demokratik Kongo yang sudah menjadi warga negara Italia. Dalam kabinet Perdana Menteri Enrico Letta, Kyenge ditunjuk sebagai menteri integrasi.
Sejak ditunjuk menjadi menteri, Cecile menjadi sasaran hujatan, hinaan, dan pelecehan rasial. Dalam sejumlah situs internet kelompok-kelompok kanan Italia, Cecile bahkan dijuluki "Monyet Kongo", "Zulu", atau "Si Hitam Anti-Italia".
"Saya tiba di Italia saat berusia 18 tahun. Dan saya tak akan menyerang di hadapan berbagai halangan ini," kata Cecile yang meninggalkan RD Kongo untuk belajar kesehatan.
Cecile juga menolak istilah "kulit berwarna" untuk mendeskripsikan dirinya yang digunakan media Italia.
"Saya bukan kulit berwarna. Saya berkulit hitam dan saya bangga," ujarnya.
Kyenge, yang menikah dengan pria Italia, mengatakian dia tidak menganggap Italia sebagai negeri yang rasis. Dia yakin sikap rasis hanya datang dari segelintir orang saja.
"Italia memiliki tradisi yang hangat dan menawarkan keramahan untuk orang lain. Kita harus memahami tradisi ini dan menerimanya," tambah Cecile.
Ancaman, pelecehan, dan penghinaan tak melulu menimpa Cecile yang perempuan dan berkulit hitam. Laura Boldrini, ketua majelis rendah, mengaku dirinya kerap mendapat ancaman dan hinaan.
"Saat seorang perempuan memimpin sebuah lembaga pemerintah, agresi jender langsung menyerang. Meski hanya berupa gosip, namun kata-kata yang digunakan tetap merupakan upaya mempermalukan dan merendahkan," kata Boldrini kepada harian La Republica.
"Kita tidak perlu takut dengan budaya semacam ini. Menurut saya, Italia tengah mengalami masa darurat," tambah dia.
sumber : kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar