Pernahkah Anda memeriksakan tahi lalat di daerah tertutup yang sulit dijangkau? Mulailah dari sekarang. Tahi lalat yang bentuknya mencurigakan bisa menandakan kanker kulit (melanoma).
Michelle Ruiz dalam tulisannya yang dikutip dari Cosmopilitan Jumat (24/5/2013) menceritakan, ketika hendak mencukur rambut di daerah organ genitalnya, di suatu tempat antara garis bikini, yakni vulvanya terlihat tahi lalat kecil.
Setelah membungkuk, ternyata tahi lalat itu memiliki batas yang tak teratur. Padahal, jika penampilan tahi lalat tak teratur bisa berisiko jadi itu kanker kulit.
Ia pun berpikir untuk mengabaikan tahi lalat itu. Jika ia harus ke dokter kulit, biasanya tak akan memeriksa vulva (penis atau vagina) karena alasan privasi.
"Dokter kulit yang saya senangi biasanya hanya mengecek cepat di bawah bra saya dan celana dalam selama memeriksa tahi lalat di sekujur tubuh. Pakai kaca tangan untuk menemukan melanoma di daerah kemaluan," ujar Michelle.
Beruntungnya ia, karena dokter segera mendapati tahi lalat di vulvanya. Selanjutnya, MoleSafe, teknologi tinggi seperti CSI, yang mendeteksi melanoma mengundangnya untuk mengecek di New York University Medical Center.
"Bukan seperti kebiasaan dokter kulit yang mengecek dengan mata telanjang untuk melihat tahi lalat, MoleSafe memfoto setiap tahi lalat di tubuh dengan kamera digital dan dermatoscope (mikroskop resolusi tinggi) yang bisa melihat tahi lalat pada tingkat yang lebih intens.
Pada suatu waktu, perawat MoleSafe dan melanografer Maddie Pallamary meminta memfoto di bagian intim. Tentu saja, ia diminta membuka bra."Itu terserah padaku".
Setelah selesai memfoto, wanita itu tak mengatakan apa-apa tentang tahi lalat di vulvanya. Ia malu jika harus menunjukkannya. Tapi sekali lagi, ia sudah topless dan menggunakan thong. Dan yang terpenting, ia tak mau meninggal karena kanker kulit.
"Sebenarnya, ada satu lagi," katanya kepada Maddie.
Dan akhirnya bagian tersebut juga difoto. Dalam beberapa waktu, MoleSafe melaporkan hasil pemeriksaannya. dan menemukan ada 23 tahi lalat di tubuhnya dan lesi yang di vulva menjadi satu-satunya yang tak teratur (tahi lalat yang mencurigakan).
"Saya hampri tak memeriksakannya karena terlalu malu," ujarnya.
Meski berisiko, dokter memintanya kembali dalam tiga bulan untuk melihat apakah tahi lalat itu telah berubah. Jika ia, maka harus dihilangkan. Jika belum, mungkin tak masalah.
Presiden MoleSafe, Dr Richard Bezozo, menjelaskan, melanoma di daerah selangkangan memang tidak umum. Daerah yang paling populer untuk melanoma adalah punggung atas dan kaki bawah. Tapi, ia menekankan melanoma bisa terjadi di mana saja, seperti lipatan pantat, bagian bawah kaki, jari-jari, dan di antara kuku.
"Anda harus melihat pada bagian-bagian tubuh Anda yang sulit dilihat," kata Dr Bezozo.
"Anda mungkin perlu cermin atau Anda bisa meminta pasangan Anda memeriksanya secara menyeluruh. Ini bisa menjadi kencan malam Jumat untuk melakukan evaluasi dengan pasangan Anda," katanya lagi.
Pengalaman ini membuat Michelle mengimbau agar periksakan tahi lalat secara pribadi. "Jika menemukan sesuatu di daerah kemaluan, jangan malu menunjukkannya ke dokter Anda".
Berikut ciri-ciri tahi lalat yang perlu diwaspadai:
1. Bintik atau tahi lalat berpigmen (terutama yang berwarna hitam atau biru tua) yang semakin membesar
2. Penampilannya semakin tidak teratur, terutama di pinggiran
3. Warna tahi lalat berubah, terutama pigmentasi merah, putih dan biru di kulit sekelilingnya
4. Mengalami peradangan
5. Terjadi perubahan warna seperti bintik-bintik
6. Mengalami perdarahan
7. Mengalami luka terbuka
8. Gatal
9. Nyeri
sumber : liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar