Kamis, 23 Mei 2013

Alasan Wanita Suka Meringis Kesakitan Saat Bercinta


Saat bercinta, satu dari 10 wanita bakal merasakan nyeri. Ketika pasangan sedang bergelora, tiba-tiba sang wanita merasakan nyeri.

Kalau nyeri itu dirasakan ketika Anda baru pertama kali berhubungan intim atau usai melahirkan itu tak masalah. Namun, jawabannya akan berbeda jika sakit yang ditimbulkan terus-terusan.

Justin Clark, Konsultan Ginekolog BMI Priory Hospital, Birmingham, menjelaskan, saat berhubungan seks yang sakit, tak usah panik. Ada banyak alasannya dan mudah diobati.

"Kebanyakan wanita akan mengalami nyeri seks di beberapa titik dalam kehidupannya, tapi biasanya bukan masalah yang terus menerus. Kadang-kadang menggunakan pelumas, foreplay yang panjang, dan mencoba posisi seks yang berbeda bisa membantu," kata Clark seperti dikutip Sofeminine, Rabu (22/5/2013).

Namun, jika sakit semakin parah sehingga seks tak menyenangkan dan tak memungkinkan lagi, Anda harus berkonsultasi dengan dokter. Jika Anda ingin tahu alasannya dan apa yang bisa Anda lakukan, temukan jawabannya di bawah ini:

1. Ada dua tipe nyeri

Clark menekankan, kenali perbedaan dua jenis sakit yang Anda alami ketika bercinta. "Bedakan nyeri yang superficial dan sakit yang mendalam saat berhubungan seks sangat penting untuk memahami penyebabnya dan pengobatannya," kata Clark.

Nyari superfisial bisa karena apa saja, mulai dari sakit selama masuk, menyengat, atau terasa terbakar ketika bercinta, atau masalah seks lainnya. Ini bisa diobati secara singkat oleh dokter umum dan ginekolog, dengan antibiotik, atau solusi seperti pelumas yang lebih.

Sementara sakit yang mendalam lebih bermasalah. Ini merupakan sakit yang Anda rasakan jauh di dalam diri Anda, biasanya sakit di sekitar leher rahim atau jauh di dalam dinding vagina. Dalam hal ini, kemungkinan pengobatan dari ginekolog atau perlu dioperasi.

2. Usai melahirkan anak

Tak mengherankan kebanyakan wanita usai melahirkan jadi nyeri saat bercinta karena pengalaman yang menegangkan.

Setelah menunggu sekitar 6 minggu setelah kelahiran alami, seks setelah kehamilan seharusnya tak menyakitkan.

3. Infeksi bakteri

Penyebab nyeri superfisial adalah infeksi bakteri yang bisa menyebabkan ketidaknyamanan ketika sedang bercinta. Jika bagian kewanitaan Anda sedang gatal, bengkak, terasa terbakar, atau ada cairan kental putih menyerupai keju cottage, kemungkinan besar Anda mengalami infeksi bakteri yang disebut Vaginosis bakteri.

Jika Anda masih berhubungan seks dengan gejala seperti di atas, maka Anda bisa merasa tidak nyaman. Namun, kondisi ini bisa diobati dengan mudah.

"Infeksi candida (bakteri) adalah umum dan vagina atau pengobatan oral antijamur yang harus diresepkan.

4. IMS atau STD

Jika Anda mengalami gatal-gatal, bengkak, luka, ada cairan abnormal, terbakar, itu bisa saja Infeksi Menular Seks (IMS) atau STD yang menyebabkan nyeri saat bercinta.

Kutil karena genital terinfeksi, herpes, klamidia, dan gonore, bisa membuat seks menyakitkan. Clark meyakinkan, gejala itu bisa dihilangkan dengan antibiotik.

"Antibiotik diperlukan jika terjadi peradangan, infeksi menular seks yang terdeteksi," katanya.

5. Vagina kering

Kekeringan vagina merupakan penyebab yang sangat umum seks yang nyeri. Ini artinya, pelumas alami tidak cukup diproduksi agar menyenangkan.

Penyebab kekeringan vagina bisa karena alasan emosional, seperti kurang ingin berhubungan seks, atau Anda kurang terangsang.

Sedangkan alasan fisik seperti masalah hormonal dan tentu saja menopause. "Penggunaan pelumas seperti KY Jelly dapat meringankan kekeringan atau resep estrogen krim / tablet atau terapi hormon bisa menyelesaikan masalah bagi wanita pasca-menopause."

6. Penyakit radang panggul

Ini bisa disebabkan infeksi Chlamydia yang tak diobati. "Jika panggul terinfeksi bisa menyebabkan nyeri. Maka antibiotik diperlukan atau operasi," katanya.

7. Endometriosis / Kista

Jika wanita mengalami sakit di dalam dan seluruh panggul saat berhubungan seks, Anda bisa saja memiliki kista atau endometriosis.

"Kondisi ini didiagnosa dari gejala klinis dengan menggunakan ultrasonografi panggul. Pemeriksaan menunjukkan bukti kalau organ panggul yang lembut, bergerak atau diperbesar".

Namun, endometriosis tak bisa disembuhkan sepenuhnya. Ginekolog bisa menemukan titik yang tepat pada jaringan yang meradang. Dan pengobatannya adalah operasi.

sumber : liputan6.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...