Selasa, 14 Mei 2013

Kisah Penemu Sepatu Anti Kekerasan Seksual Asal Bogor dihina Orang Malaysia


Sepatu antikekerasan seksual hasil karya Hibar Syahrul Gafur (14) siswa kelas VIII SMPN 1 Kota Bogor meraih medali emas dalam kompetisi International Exhibition of Young Investor (IEYI) di Malaysia. Siapa sangka karya itu sempat dilecehkan orang Malaysia.

Hibar mengisahkan pengalamannya menghadiri IEYI di Malaysia. Saat itu dia menjaga stand pameran tempat sepatunya dipamerkan.

Saat itu ada tiga pengunjung pameran dari Malaysia datang ke standnya. Hibar berkeyakinan tiga pengunjung itu adalah guru dari negeri Jiran.

"Salah satu bapak tersebut bertanya kepada saya, ini (sepatu) apa, saya menjelaskan ini sepatu listrik antikekerasan seksual," kata Hibar seperti dikutip antara, Selasa (14/5).

Kemudian, kata dia, lelaki tersebut bertanya lebih detail soal listrik. "Saya tidak bisa menjawab, karena saya belum belajar mengenai itu, apalagi saya baru murid SMP yang belum mempelajari rangkaian-rangkaian fisika seperti anak kuliahan," kata Hibar mengisahkan pengalamannya saat sepatu karyanya diolok-olok orang lain.

Tidak sampai di situ, kata Hibar, pengunjung tersebut tetap bertanya mengenai penemuan siswa yang masih berusia 14 tahun ini. Hingga akhirnya dia menilai penemuan Hibar tidak ada apa-apanya.

"Ini karya apa, orang Indonesia tidak ada apa-apanya, kalah sama Malaysia," ujar Hibar menirukan ucapan pengunjung tersebut yang disampaikan dalam Bahasa Inggris.

Mendapati hasil karyanya tidak dihargai, Hibar mengaku kecewa dan sedih, bahkan sempat menangis.

Namun, teman-teman yang ada di stand langsung menyemangatinya agar dirinya tidak kecewa. "Ya, saya sedih aja, saya tidak bisa jawab pertanyaannya," kata Hibar.

Selang sehari setelah pameran berlangsung, saat pengumuman pemenang kompetisi IEYI, kesedihan Hibar terbayarkan.

Dia tidak menyangka sepatu antikekerasan seksual hasil karyanya itu meraih medali emas untuk kategori Safety and Health. "Ya, rasanya tidak menyangka aja, rasanya terbayarkan, rasa kecewa karena sempat diolok-olok pengunjung, justru malah dapat emas," katanya.

Sekembali dari Malaysia, Hibar bisa membuat bangga teman-teman dan sekolahnya atas prestasinya meraih medali emas dalam kompetisi internasional IEYI di Malaysia.

"Kami bangga, teman sekolah kami bisa menang di tingkat internasional," ujar Sakti Nugraha, teman sekelas Hibar.

Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Kota Bogor Budiman BW mengatakan pengalaman yang dialami Hibar menjadi penyemangat bagi murid-murid lainnya untuk menunjukkan prestasinya agar tidak kalah dengan bangsa lain.

"Kita ceritakan kisah Hibar ini kepada anak-anak agar menjadi motivasi kepada mereka untuk terus belajar dan berkarya agar kita tidak kalah dengan bangsa lain," ujarnya.

sumber : merdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca Juga

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...